Santunan dan Wisata Yatim ke Ragunan
Rasulullah saw: "Barangsiapa mengambil anak yatim dari kalangan muslimin, dan memberinya makan dan minum, Allah akan memasukannya ke surga, kecuali bila ia berbuat dosa besar yang tidak terampuni."(HR. Turmudzi).
Santunan dan Wisata Yatim ke Ragunan
“Dan mereka bertanya kepadamu mengenai anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan anak-anak yatim itu amat baik bagimu.” (QS Al Baqoroh,2:220).
Mukhoyam Relawan ke Gede Pangrango
Materi Tarbiyah dan pembekalan untuk para relawan. Mengambil momen saat liburan, karena sebagian relawan ada yang bekerja dan sebagian lainnya ada masih sekolah atau kuliah.
Santunan Yatim dari Organisasi Mahasiswa
“Maka adapun terhadap anak yatim, maka janganlah engkau hinakan.” (QS Ad Dhuha,93:9).
Siswa SDIT AlGhifari Makan Hidangan Aqiqah
Rasulullah saw: "Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini" (dan beliau memberikan isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya.(HR.Bukhari, Turmudzi, Abu Daud).
Tarhib Romadhon dan Pawai Yatim SDI AlGhifari
Rangkaian acara kajian tarhib romadhon yang dilanjutkan dengan mabit relawan komunitas infaq muhsinin dan dilanjutkan lagi keesokan harinya dengan pawai syiar ramadhan
Kamis, 16 Juni 2016
Berbuka Dengan Para Yatim dan Dhuafa 13/06/16
Bukapuasa Bersama Yatim 16/06/2016
Penampilan Siswa yatim SDI Alghifari Tasmi' Juz 30
Selasa, 14 Juni 2016
Pukulan - Pukulan yang Bertubi
Ada seorang yang bertanya, ‘Apakah karena pada saat itu jumlah kami sedikit?’
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Tidak, bahkan kamu pada saat itu mayoritas, akan tetapi kamu seperti buih di atas permukaan air laut. Sesungguhnya Allah telah mencabut rasa takut dari musuh-musuh kalian, dan telah mencampakkan penyakit al wahn pada hati kalian’.
Seorang sahabat bertanya: ‘Ya Rasulallah, apa penyakit al wahn itu?.’
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: ‘Al Wahn adalah penyakit cinta dunia dan takut mati’ “. (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan lainnya)
Pukulan-Pukulan yang Bertubi
Saat ini terasa serangan terhadap islam kian menjadi-jadi, bertubi, bukan hanya dari orang2 yg anti agama ini, bahkan yg mengaku muslim pun sdh dgn senang hati menyakiti, melukai dan mencela agamanya sendiri...
tanpa mencoba untuk mengklarifikasi, sekedar untuk lebih mengerti dan memahami
Dalam beladiri secara sederhana serangan yg berbahaya hanya terjadi karena 2 kondisi.
1.ada yg menyerang
2.kita lemah, jd tak mampu membela diri
Point pertama itu aksiomatika, tak mungkin dihindari
Point kedua ini krusial, ketika serangan bertubi itu terjadi dan kita lemah maka resikonya matinya generasi...
Seberat apapun pukulan lawan, bila kita kuat maka pukulan lawan mungkin menjatuhkan tp tak akan mematikan, ia akan membuat kita bangkit lebih kuat lagi.
Tp masalahnya saat ini kita selaku da'i seringkali kurang introspeksi diri, terpaku pada harmony yg dimainkan musuh, sementara kitanya lupa diri dan kehilangan harga diri.
Ibadah kita lemah, ruhiyah kita ringkih, azzam/tekad kita lemah, amal kita kosong, pengorbanan/tadhhiyah kita pun kurang, ukhuwah kita compang-camping..
Mau sampai kapan kita begini...
Seluruh elemen mengepung kita, justru saat kita mayoritas, tp seperti buih yg terombang ambing...
Karena kita terjangkit penyakit wahn
Cinta dunia dan takut mati...
Kita sudah diingatkan
"Apabila umatku sudah mengagungkan dunia, maka akan tercabut dari mereka kehebatan Islam.
Dan apabila mereka meninggalkan amar ma'ruf nahi mungkar, maka mereka akan terhalang dari keberkahan wahyu.
Dan apabila umatku saling berpecah, maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah."
Teruslah meng-counter-attack tiap propaganda musuh...
Tp jgn terlena pada irama permainannya sehingga kita lupa pd tugas dan amanah kita yg sesungguhnya...
Menjadi teladan...
Membina generasi...
Membangun ummat...
Menyatukan potensi dan bersinergi...
Membebaskan negri...
(Marotibul amal)
Bukan sekedar kata, tp amal nyata
Bukan uthopia tp kebangkitan yg nyata
Ismeidas
Komunitas infaq-bbm